Apakah kamu pernah melihat lantai yang mengkilap di suatu tempat seperti gedung pabrik, rumah sakit, perkantoran atau tempat-tempat lainnya? Jika pernah, maka kamu telah melihat bagian lantai yang dilapisi oleh cat epoxy.
Secara garis besar, epoxy lantai merupakan suatu proses pelapisan lantai menggunakan jenis cat khusus yang sering disebut cat epoxy. Lantai yang dilapisi oleh cat epoxy akan terlihat mengkilap tanpa sambungan, dan tentu saja semakin apik. Proses ini biasanya dilakukan oleh para aplikator epoxy lantai. Cat epoxy berasal dari proses polimerasi unsur kimia yang disebut epoksida sehingga menghasilkan suatu jenis resin.
Pada awal pengembangannya, sekitar awal abad 20, epoxy digunakan sebagai lem perekat karena sifatnya yang sangat lengket. Apalagi jika yang melakukan proses epoxy lantai kurang cermat dalam mencampurkannya dengan hardener, maka cairan ini akan semakin lengket. Melihat potensi dari zat epoxy, akhirnya unsur yang kemudian dikembangkan menjadi pelapis ini diproduksi secara industrial dengan peningkatan yang ramah lingkungan. Kemudian mulai banyak bermunculan kontraktor epoxy lantai yang menyediakan jasa pelapisan epoxy sehingga jenis pelapisan ini menjadi populer karena manfaatnya.
Biasanya lantai yang dilapisi epoxy ini berada di dalam ruangan, hal itu dikarenakan sifat zat kimia ini yang mudah terurai oleh sinar ultra violet sehingga kurang cocok digunakan di luar ruangan. Tapi jangan khawatir, jika ingin menempatkan lantai yang telah dilapisi oleh epoxy di luar ruangan, kamu hanya perlu melapisinya lagi dengan lapisan pernis. Atau kamu cukup meminta saran kepada aplikator epoxy lantai yang akan melakukan proses epoxy lantai, mereka akan memberikan alternatif lain yang bisa dilakukan.
Tahap yang Harus Dilakukan dalam Melakukan Proses Epoxy Lantai
Untuk cara penggunaannya, ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam melakukan proses epoxy lantai. Diantaranya:
1. Mempersiapkan permukaan lantai yang akan dicat
Sebelum melapisi lantai dengan cat epoxy, perlu diingat bahwa sangat penting mempersiapkan permukaan lantai supaya mudah dilapisi. Terutama untuk tekstur lantai sehingga terjadi adhesi antara lantai dengan cat epoxy dan substrat. Biasanya perlu dilakukan grinding atau pengamplasan di atas permukaan.
2. Membersihkan permukaan lantai
Membersihkan lantai dari debu dan sisa-sisa amplas merupakan hal yang cukup penting. Hal ini dimaksudkan agar tidak terbentuk lubang atau gelembung yang muncul karena permukaan lantai yang kotor.
3. Melakukan pelapisan primer
Untuk menambah daya tahan lapisan epoxy, maka diperlukan pelapisan primer yang berfungsi sebagai peningkat adhesi dan pencegah munculnya gelembung-gelembung ketika dilakukan tahap pelapisan akhir.
4. Mencampurkan epoxy dengan hardener
Tahap ini harus dilakukan hati-hati oleh kontraktor epoxy lantai. Komposisi antara hardener dan epoxy harus presisi sesuai dengan luasnya area yang akan dicat. Jika terlalu sedikit maka cat akan mudah luntur dan tidak tahan lama, sementara jika terlalu banyak maka akan cepat mengeras sehingga sulit untuk dilakukan proses pelapisan.
5. Melapisi lantai menggunakan roller
Tahap selanjutnya adalah melakukan pelapisan menggunakan roller cat. Hati-hati dalam memilih kualitasnya, karena jika roller yang digunakan memiliki kualitas yang buruk, maka beresiko memunculkan retakan dan gelembung.
6. Melakukan finishing
Tahap terakhir adalah melakukan penyelesaian dan pelapisan tahap akhir. Perlu diperhatikan bagian-bagian yang masih kurang atau bergelembung. Jika salah satu bagian saja luput, maka tekstur yang akan didapatkan dalam proses pelapisan akhir tentunya terlihat berantakan.