Saat membangun rumah, ada bagian-bagian yang harus dicermati. Membangun rumah bukan sekedar membentuk eksterior yang menarik, sebab fungsi utama rumah adalah sebagai tempat berlindung dari segala cuaca serta serangan dari luar.
Jadi, percuma saja memiliki eksterior menawan tetapi tidak mampu bertahan lama. Alangkah baiknya menciptakan eksterior menarik tetapi tidak melupakan struktur rumah yang kokoh, apalagi dengan teknologi yang semakin modern, membangun rumah zaman sekarang akan lebih mudah dibandingkan generasi sebelumnya.
Salah satu bagian yang tidak boleh luput dari perhatian saat membangun rumah adalah plafon. Plafon merupakan pembatas antara atap dengan ruangan, sekaligus menjadi aksesoris agar kondisi interior tetap menarik. Plafon mampu melindungi ruangan dari kotoran pada atap.
Di Indonesia, ada dua jenis plafon yang umum digunakan, yaitu GRC dan gypsum. Penggunaan kedua plafon ini tergantung dari kontraktor atau pemilik rumah, sebab mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Untuk menentukan plafon yang cocok untuk hunian Anda, mari simak ulasan updatehargamaterial.com berikut ini.
GRC (Glass Reinforced Concrete)
Produk ini merupakan material komposit yang terdiri atas semen, pasir halus, polimer akrilik, agregat, air, serta kaca serat tahan alkali. Kelebihan utama plafon ini adalah memiliki struktur yang kokoh karena terbuat dari papan semen fiber glass yang kuat, papan semen ini pula yang menjadikannya lebih tahan terhadap air.
Alasan orang-orang memakai plafon ini adalah tidak mudah bocor dan tidak mudah rapuh bila terkena rembesan air, sehingga lebih aman digunakan di dalam ruangan yang memiliki kelembaban cukup tinggi.
Bila dibandingkan dengan plafon gypsum, plafon ini memiliki masa pakai relatif lebih lama karena strukturnya yang kokoh, sehingga tidak perlu sering-sering mengganti plafon dalam waktu singkat. Perawatannya pun lebih mudah, sebab Glassfibre Reinforced Cement tidak mudah menyerap noda, jadi mudah untuk dibersihkan.
Sayangnya, untuk mendapatkan berbagai keuntungan tersebut harus ditukar dengan harga GRC yang relatif mahal. Kalau Anda memiliki dana yang terbatas, sebaiknya pikir ulang menggunakan plafon ini. Pemasangannya pun memerlukan waktu yang cukup lama karena fisiknya cukup tebal. Tidak bisa sembarang orang memasangnya, karena memerlukan ketelitian saat proses memasang. Meski setiap plafon memang memerlukan ketelitian dalam pemasangan, tetapi plafon ini membutuhkan ketelitian lebih tinggi.
Plafon Gypsum
Plafon jenis ini banyak digunakan sebagai plafon rumah, sebab pemasangannya yang mudah serta harga relatif lebih terjangkau dibanding harga GRC, itulah sebabnya plafon jenis ini menjadi pilihan banyak orang.
Plafon gypsum diketahui memiliki variasi yang banyak, terutama aksesoris pada bagian tenggah serta sudut. Selain itu, gypsum memiliki ukuran dan warna yang berbeda, sehingga lebih mudah memilih sesuai kebutuhan. Umumnya, plafon gypsum yang dijual di pasaran berbentuk lembaran dengan ukuran 120 cm x 240 cm, dengan berbagai tingkat ketebalan dimulai dari 9 mm hingga 15 mm.
Selain dari sisi harga yang lebih terjangkau serta mudah dalam pemasangan, gypsum memiliki ketahanan api yang cukup baik karena memiliki sifat on-combustible, sehingga bila terjadi kebakaran, api tidak mudah menyebar.
Setiap benda yang memiliki kelebihan tentu juga mempunyai kekurangan, begitu pula dengan plafon gypsum. Kekurangan utama bahan gypsum adalah tidak tahan air, sehingga lebih mudah rusak dan tidak tahan lama. Bila berada di tempat yang lembab, plafon gypsum mudah terlihat buram dan berjamur. Meski terdapat plafon gypsum anti air, harganya relatif lebih mahal.
Itulah perbandingan antara plafon GRC dan gypsum. Setiap kelebihan dan kekurangannya perlu dipertimbangkan sebelum memasang plafon di rumah. Semoga artikel ini bermanfaat.